Saturday, May 7, 2011

Polisi: Ahmadiyah Menyerang Lebih Dulu

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cikeusik Inspektur Polisi Tingkat Satu (IPTU) Hasanudin bersaksi dalam sidang bentrok warga Cikeusik dan jemaaah Ahmadiyah di Pengadilan Negeri Serang. Dalam kesaksiannya, Hasanudin mengaku jemaah Ahmadiyah lah yang memulai penyerangan pada bentrok 6 Februari 2011 itu.


“Ahmadiyah menyerang lebih dulu. Mengetahui adanya massa ke tempat tersebut jemaat Ahmadiyah kemudian keluar menyambut kedatangan warga dengan membawa tombak dan katapel,” kata Hasanudin di hadapan Majelis Hakim PN Serang, Selasa 3 Mei 2011.


Saat itu, kata dia, warga Cikeusik yang sudah berkerumun hanya mengacungkan tangan sambil bertakbir. Hasanudin memperkirakan massa berjumlah sekitar 1000 orang. Dia juga mengaku tak melihat terdakwa, KH Ujang Muhamad Arif bin Abuya Surya, dalam kerumunan.


Warga kemudian menggunakan batu dan kayu dari halaman rumah saat bentrok pecah. “Tetapi ada juga warga yang tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam setelah pihak Ahmadiyah melakukan penyerangan. Saya juga baru mengetahui ada korban jiwa dan korban luka-luka setelah usai bentrokan.”


Dalam kesaksiannya, Hasanudin juga mengaku sudah berupaya membujuk jemaah Ahmadiyah yang ada di rumah Suparman untuk dievakuasi sebelum warga datang. Namun, 20 orang jemaah di rumah itu menolak dievakuasi.


“Suparman dan keluarganya sebelumnya sudah diungsikan ke Mapolres Pandeglang, nah yang berada di dalam rumah saat itu adalah para jemaat Ahmadiyah dari Cikeusik dan luar Cikeusik,” ujar Hasanudin.


Hasanudin mengatakan Deden mengaku sebagai keamanan nasional Ahmadiyah saat itu bersikeras mempertahankan rumah tersebut yang disebut sebagai aset dan rumah ibadah jemaat Ahmadiyah.


Berbeda dengan yang pertama, pengamanan sidang kali ini lebih longgar. Kepolisian Polda Banten hanya menerjunkan 760 personel untuk mengamankan sidang. “Jumlah personel yang dikerahkan lebih sedikit dibandingkan sidang perdana yang total personil diterjunkan berjumlah 1.095 anggota,” kata Kepala Bidang Humas Polda Banten, Ajun Komisaris Besar Gunawan Setiadi.


Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang tewas dan lima menderita luka-luka dalam bentrok antara warga Cikeusik Pandeglang dengan jemaah Ahmadiyah itu.