Sunday, May 22, 2011

Kenali Bahan Tambahan Makanan dan Makanan Tercemar

Kenali tambahan makanan dan makanan tercemar. Yang dimaksud dengan tambahan makanan adalah suatu zat yang dimasukkan kedalam makanan untuk tujuan tertentu. Makanan diberi pewarna agar menari. Makanan diberi pengawet agar tahan lama dan tidak lekas basi. Makanan diberi penyedap agar menimbulkan rasa dan bau yang sedap. Bahan tambahan untuk makanan disebut zat aditif. Menurut asalnya ada dua jenis aditif, yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan. Zat aditif alami berasal dari alam, seperti warna zat hijau daun. Zat aditif buatan adalah zat yang sengaja dibuat oleh manusia. Oleh sebab itu, dapat dibeli ditoko-toko.


ini merupakan gambar makanan dalam kemasan kaleng

Makanan dalam kemasan kaleng


Zat aditif buatan tidak boleh dimasukkan kedalam makanan melebihi jumlah yang ditentukan karena sangat berbahaya. Oleh karena itu, Departemen kesehatan membuat peraturan tenteng banyaknya zat aditif buatan yang boleh dimasukkan kedalam makanan dalam jumlah tertentu.



  1. Zat Pewarna : Zat pewarna dari bahan zat hijau daun sering digunakan untuk mewarnai makanan, misalnya kue lapis dan kue mangkok. Dengan demikian, warna makanan menjadi lebih menarik. Zat pewarna dari hijau daun termasuk alami, misalnya : daun suji. Selain itu ada pula zat pewarna dari tumbuhan, yaitu wortel. Zat pewarna itu disebut zat pewarna karoten.

  2. Zat Penyedap : Makanan diberi tambahan penyedap dengan tujuan agar menjadi lebih sedap rasanya. Misalnya, makanan yang dibubuhi vanili, rasanya lebih sedap dan baunya harum. Contoh lain, minuman diberi asam sitrat menimbul kan rasa jeruk yang segar sehingga enak diminum.

  3. Zat Pengawet : Makanan diberi pengawet dengan tujuan agar makanan tahan lama atau tidak cepat basi. Penambahan zat pengawet dapat berupa penambahan garam, asam, gula pekat, dan berbagai bahan kimia pengawet. Contoh zat pengawet adalah asam benzoat, belerang dioksida, dan kalium benzoat.


Pada umumnya, makanan dalam kemasan botol atau kaleng diberi pengawet. Makanan dalam kemasan kaleng atau botol harus mencantumkan tanggal kedaluwarsanya. Hal itu dilakukan agar kita tidak mengonsumsi makanan yang melewati tanggal kadaluwarsa.


Selain hal tersebut diatas, kita juga perlu mengetahui keadaan kemasan. Makanan kaleng atau botol yang rusak dapat diketahui dengan ciri-ciri, seperti tutup botol atau kaleng menjadi cembung ; pada saar botol atau kaleng dibuka, cairan muncrat keluar, gas berdesis keluar, dan tercium bau tak sedap ; serta warna makanan berubah.