Sunday, May 22, 2011

Rumah Terduga Perakit Bom Digeledah

Image

Polisi mengamankan istri Musola, Fitri Heni Winahyu, 30; dan anaknya, Umar, 2, dari rumah kontrakan di Gang Cungkring, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, kemarin.

CIREBON – Pasca penangkapan di Kecamatan Pangkah, Slawi, Tegal, Jawa Tengah, Tim Densus 88 Antiteror, kemarin, menggeledah rumah yang dikontrak Musola, 30, di Gang Cungkring, Kampung Dukuh Semar, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Musola diduga perakit bom yangdigunakan MochamadSyarif saat meledakkan diri di Masjid Adz-Dzikra Mapolresta Cirebon pada 15 April lalu.

Selain menggeledah rumah kontrakan Musola, polisi juga membawa istriMusola, FitriHeni Winahyu, 30; dan anaknya,Umar,2. Berdasarkan pantauan, tidak ada perlawanan saat mereka dibawa ke mobil.Fitri yang mengenakan pakaian hitam dan bercadar langsung menggendong anaknya menumpang mobil Toyota Avanza berwarna silver. Dari dalam rumah kontrakan Musola, polisi menyita sejumlah buku bertema jihad dan sebuah sangkur. ”Tadi yang dibawa buku-buku jihad dengan sangkur baret,” kata Ketua RW 03 Bambang Sugiarto.

Penggeledahan berlangsung sejak pukul 13.30-17.00 WIB.Tim Densus juga menggeledah rumah kontrakan adik ipar Musola berinisial Heru Komarudin yang jaraknya hanya beberapa meter. Dalam penggeledahan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang tersimpan pada empat kantong berukuran besar serta satu motor Honda Beat. Istri Heru,Retno,30,juga dibawa polisi. Retno mengenakan pakaian tertutup serba hitam dan bercadar.Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi ke mana perempuan yang tengah hamil tiga bulan itu dibawa Densus 88.

Berdasarkan informasi,Musola yang belakangan diketahui bernama lengkap Muhamad Soleh itu telah tinggal di kontrakan milik Atun selama tiga bulan. Menurut Atun, sudah selama sepekan ini Musola tak lagi pulang ke kontrakannya. ”Keluarga Musola suka pindahpindah indekos,”tambahnya. Sehari-hari warga mengenal Musola sebagai pedagang kain. Bahkan saat ditangkap Densus 88 di Slawi,Tegal,Musola tengah menjajakan dagangannya di sebuah pasar malam.

Menurut mantan Ketua RT 08 Iwan, Musola dan keluarganya dikenal pendiam,tertutup, dan jarang bergaul dengan tetangga. Fitri sendiri dikenal warga sebagai penduduk asli Cirebon dan pernah menetap di Harjamukti. Namun setelah menikah dengan Musola,Fitri tinggal bersama sang suami di Sumber, Kabupaten Cirebon. Sementara itu, bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra, Mapolresta Cirebon, ternyata bukan satu-satunya aksi teror yang dirancang Mochammad Syarif.Polisi menemukan bukti kuat Syarif dan jaringannya telah merencanakan aksi peledakan bom di tempat lain.

Terungkapnya rencana itu setelah polisi menemukan enam bom pipa di Kali Soka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon,Rabu (4/5). ”Bom yang ditemukan itu akan digunakan untuk aksi teror mirip yang dilakukan M Syarif,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Menurut Boy, rencana aksi bom bunuh diri lanjutan diketahui dari pengembangan pemeriksaan terhadap tersangka Ahmad Basuki dan Dede serta M dan A. erika lia/ mohamad taufik/ krisiandi sacawisastra.