Sunday, May 22, 2011

50 Persen Napi di Indonesia Pengguna Narkoba

MAMUJU-PELITAKARAWANG.COM-.Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan terdapat tiga musuh besar bangsa yang sedang dihadapi saat ini, dan perlu untuk memeranginya bersama. 'Pertama adalah terorisme yang sedang melanda bangsa kita, terorisme itu merusak sendi-sendi moral bangsa, karena mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa di mana-mana,' katanya di Mamuju, Sabtu (21/5).

Menkum dan HAM berada di Mamuju meresmikan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dan Kantor Imigrasi Provinsi Sulbar. Pada acara itu hadir Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, Kapolda Sulselbar Irjen Johny Wainal Usman, dan Ketua DPRD Sulbar Hamzah Hapati Hasan.

Ia mengatakan musuh kedua yang dihadapi bangsa ini adalah bahaya narkoba, karena sekitar 50 persen dari 135.000 penghuni lembaga pemasyarakatan di Indonesia adalah pengguna narkoba.

Kemudian, kata dia, musuh ketiga adalah koruptor, karena budaya korupsi telah mengakibatkan kemiskinan di negeri ini akibat keuangan negara selalu disalahgunakan, dan tidak dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.

Menurut dia, bangsa ini harus terinspirasi dengan hasil Piagam Madina, yakni piagam yang lahir di masa kehidupan Nabi Muhammad SAW di Madinah, di mana saat itu masyarakatnya hidup tenang karena adanya Piagam Madina.

Ia meminta agar isi Piagam Madina lainnya juga diamalkan agar masyarakat Indonesia selalu hidup dengan aman dan tenang.

Patrialis mengatakan, poin ketiga dari isi Piagam Madina yang harusnya menginspirasi bangsa ini adalah membela kaum teraniaya, sehingga masyarakat di negeri ini tidak ada yang menjadi korban dari kriminalisasi hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.

'Kemudian poin keempat dari isi Piagam Madina adalah saling menasihati, agar setiap warga Indonesia terhindar dari sifat jahat yang dapat merugikan orang lain,' katanya.

Terakhir, kata dia, poin kelima dari Piagam Madina yang perlu dipahami serius adalah menghargai kebebasan beragama, agar masyarakat Indonesia tidak berkonflik atas nama agama, tetapi sebaliknya bersatu membangun bangsa agar maju dan berkembang. (Ant/OL-8).