Saturday, May 7, 2011

Bagaimana Tumbuh Kembang Bayi Bulan Ke Sepuluh

Membantu.


Bayi berumur sepuluh bulan seringkali bisa mulai membantu berpakaian, mengangkat tangan dan kaki, dan banyak dari mereka bisa mengenali bagian-bagian badan dari namanya. Namun, anak-anak pada usia ini masih terlalu kecil untuk berpakaian sendiri.


Kebebasan.


Beberapa bayi pada usia ini mulai mengetes kebebasan mereka dari orang tua, merangkak menjauh tetapi sering mengecek kembali untuk melihat apakah orang tua masih di sana, atau memanggil untuk memastikan bahwa orang tua masih ada di kamar sebelah. Bayi-bayi yang berhati-hati akan mencoba petualangan seperti berdiri sendiri atau merangkak menaiki tangga, dan pergi hanya sampai tahap dimana mereka bisa dengan mudah turun kembali.


Kemajuan fisik.


Pada bulan kesepuluh, hampir semua anak bisa menarik diri mereka ke atas dan berdiri sementara berpegangan pada sesuatu, dan banyak yang dapat berjalan di sisi jalan sambil berpegangan pada perabot seperti sofa. Kebanyakan bayi bisa menarik diri mereka dari posisi berbaring ke posisi duduk tanpa bantuan. Beberapa bisa berdiri sendiri, setidaknya untuk sementara. Mungkin tampaknya bayi-bayi akan pertama merangkak, lalu merayap, kemudian berdiri, dan akhirnya berjalan. Tetapi bayi-bayi cenderung belajar untuk berdiri dan lalu merayap, seolah mereka merasakan keperluan untuk mempunyai lebih banyak pengalaman tingkat dasar sebelum berjalan tegak.


Bergoyang.


Bayi-bayi yang baru disapih mungkin menunjukkan ledakan mendadak dalam perkembangan motorik selama bulan ke-10. Mereka mungkin juga mulai menggoyang badan mereka, terutama ketika pergi tidur. Ini jelas-jelas sama dengan kebutuhan untuk mengisap jempol. Mencoba menghentikan perilaku bergoyang ini bertentangan dengan kebutuhan anak; bila goyangan dan benturan-benturan ayunan mengganggu keluarga, minyaki ayunan, pasang roda karet, dan letakkan karpet tebal di bawahnya. Ayunan di kursi goyang dengan orangtua, dan dongeng menjelang tidur, bisa pula menolong.


Saudara-saudara.


Kakak perempuan atau laki-laki adalah aset yang hebat untuk perkembangan seorang anak, memberikan bayi rangsangan dan teman yang tidak bisa diberikan orang tua pada anak tunggal. Ada contoh-contoh yang bisa ditiru bayi, dan kakak bisa memberi bantuan tak terhingga untuk ibu yang sibuk dalam menjaga anak. Namun, saudara bisa juga menjadi masalah dan bahkan bahaya untuk bayi kecil.


Bila saudara si bayi belum masuk usia sekolah, pengenalan bayi ke dalam keluarga bisa menjadi sebab kecemburuan, sikap memusuhi, dan kompetisi. Orang tua harus mengalihkan emosi-emosi ini menjadi ekspresi yang tidak membahayakan atau bahkan menguntungkan. Kakak-kakak bayi seringkali hendak menyentuh atau menyolok bayi. Hanya sedikit kemungkinan terjadinya bahaya kecuali mereka menusuk keras sekali pada mata, mulut, telinga atau bagian kelamin. Sebenarnya, begitu si kakak mulai menunjukkan minat pada bayi, adalah ide baik untuk memeriksa bayi bersama-sama, menunjukkan pada si kakak bagaimana mengayun dan menimang-nimang bayi dengan lembut. Bila si kakak bisa diikutkan dalam segala sesuatu yang diperbuat orangtua dengan bayi sejak dini, ia tidak akan merasa disisihkan. Menyusui mungkin terutama menyusahkan untuk seorang anak pra-sekolah, yang mungkin amat cemburu pada perhatian yang diterima si bayi. Si kakak mungkin bahkan berusaha menyusu pada payudara yang lain. Tanggapan tepat untuk hal ini adalah menenangkan dan ‘memanjakan Esi kakak, bila mungkin selama menyusui, daripada ketakutan atau tindakan memarahi. Tentu saja, orangtua harus mencoba menyisihkan waktu khusus untuk memperhatikan anak yang lebih tua sesering mereka bisa.


Ketika seorang bayi berada pada tahap kritis belajar berjalan, beberapa kakak senang mengganggunya atau bahkan membuatnya jatuh. Ini bisa jadi tanda persaingan yang disengaja, dan kehati-hatian harus diambil untuk mencegah perbuatan semacam itu. Tetapi anak-anak memerlukan cara yang kurang-lebih tidak membahayakan untuk mengekspresikan persaingan mereka, dan bayi tidak akan menderita dari keharusan untuk mengulang lagi.

Pada sisi lain, anak-anak seringkali senang dengan permainan yang diperlukan bayi untuk mempraktekkan ucapan-ucapan sederhana dan permainan manual, dan bisa menahan pengulangan jauh lebih lama daripada orang tua. Selama kakak mengerti bagaimana menghindari dari tindakan melukai bayi, permainan mereka bersama si bayi harus didorong. Latihan buang air. Banyak relasi atau pengasuh bayi yang “kuno” mungkin mulai membuat ibu yang lebih muda merasa kekurangan bila ia tidak melatih buang air anaknya mendekati akhir tahun pertamanya. Pada beberapa kebudayaan, anak-anak secara rutin dipaksa berlatih buang air di tahun pertama mereka. Pertanyaan-pertanyaan di sekitar latihan buang air selalu sulit, tetapi tampaknya paling baik untuk anak bila praktek itu tidak dipaksakan padanya. Mungkin ada sedikit kontrol otot sfingter (otot yang dapat dilatih untuk menahan keluarnya air seni) pada bayi berusia 10 bulan, tetapi itu masih merupakan suatu refleks. Hanya sedikit bayi yang cukup matang untuk memerlukan atau memahami latihan buang air di bulan kesepuluh. Pada usia ini mereka mungkin menurut dengan pasif, tetapi konsekwensinya cenderung untuk menjadi suatu tindakan perlawanan dan penahanan tinja pada usia tahun kedua.