Saturday, May 7, 2011

Kapal Dibajak, Dalam Hitungan Jam, Sandera China Dibebaskan

Kawanan perompak membajak suatu kapal kargo berbendera Panama, yang diawaki 24 warga negara China. Mengetahui kabar itu, China langsung mengerahkan kapal perang terdekat.


Pusat Penyelamatan Laut China, yang dikutip kantor berita Xinhua, mengungkapkan bahwa kapal bernama Full City itu dibajak di Laut Arab, tepatnya berjarak 800 km dari lepas pantai Kota Mumbai, India. Mengetahui ada 24 warganya di kapal itu, China kemudian mengerahkan dua kapal Angkatan Laut untuk menyiapkan operasi penyelamatan.


Tujuh tersangka perompak asal Somalia yang membajak kapal kargo berbendera Panama langsung kabur begitu didekati kapal perang. Semua 24 awak kapal asal China, yang sempat disandera perompak, dalam keadaan selamat.


Kabar itu diungkapkan Andrew Mwangura, editor Maritim untuk Somalia Report, yang dikutip kantor berita Xinhua pada Kamis malam. Pembebasan itu terjadi relatif cepat, karena kapal MV Full City itu diserang perompak pada Kamis siang.


Pusat Penyelamatan Laut China mengungkapkan bahwa kapal itu dibajak di Laut Arab, tepatnya berjarak 800 km dari lepas pantai Kota Mumbai, India. Mwangura mengatakan bahwa para perompak terpaksa meninggalkan kapal bajakan begitu mereka gagal mengendalikannya. Tak lama kemudian, mereka langsung kabur begitu melihat kapal perang mendekat.


“Para pembajak masuk ke kapal MV Full City pada Kamis siang. Namun, para awak berhasil menyelamatkan diri di ruang khusus. Kawanan perompak kemudian kabur saat mereka dilaporkan melihat kapal perang yang berpatroli,” kata Mwangura kepada Xinhua dari Mombasa, yang dimuat harian China Daily.


Para perompak, yang rata-rata berasal dari Somalia, biasa menggunakan perahu cepat untuk membajak kapal-kapal asing. Sudah banyak awak kapal yang menjadi sandera perompak, termasuk dari Indonesia, untuk ditukar dengan uang tebusan. Itulah yang menyebabkan sejumlah negara, termasuk China, mengerahkan kapal-kapal perang berpatroli di Laut Arab dan Teluk Aden.